Jumat, 26 Desember 2014

Tumbuh Kembang Anak

Diposting oleh Sikap Kita Consulting di 05.50 0 komentar

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK

              Sering sekali kita saksikan tindakan kriminal atau perilaku-perilaku menyimpang baik itu di siaran televisi, koran, radio, media massa dan lain sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah dari kalangan remaja. Seperti kasus tawuran antar pelajar, miras, obat-obatan terlarang, bahkan pembunuhan yang bermotif dendam atau kecemburuan. Padahal anak itu masih dalam tahap perkembangan menjadi pubertas atau katakan saja masih bayi, bayi yang baru lahir ke dunia ini belum mengenal apapun, ia masih bersih dan murni dan belum terpengaruh sedikitpun oleh suatu hal. Bagaimana perkembangan bayi selanjutnya agar menjadi anak yang baik? Dalam hal ini orang tua yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan yang lebih penting lagi adalah cara bagaimana orang tua mendidik anaknya. Apakah pola yang mereka gunakan itu sudah tepat?.
            Pola asuh berarti bentuk atau system dalam menjaga, merawat dan mendidik. Jika ditinjau dari terminology, pola asuh anak adalah suatu pola atau system yang diterapkan dalam menjaga, merawat, dan mendidik seorang anak yang bersifat relative konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga juga adalah usaha orang tua dalam membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai dewasa. Pola asuh yang diterapkan di tiap keluarga tentunya berbeda-beda dengan keluarga lainnya. Pola asuh ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif. Pola asuh juga dapat memberikan perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari.

·     Macam-macam Pola Asuh Orang Tua

Menurut Baumrind (1967), pola asuh dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
a)    Pola asuh secara demokratis
            Pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran- pemikiran. Orang tua type ini juga bersifat realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan anak. Orang tua type ini juga memberikan kebebasan pada anak, dalam memlih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya terhadap anak bersifat hangat.

b)    Pola Asuh Otoriter
            Cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti. Biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Misalnya kalau tidak mau makan, maka anak tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini juga cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum apabila sang anak tidak mau melakukan apa yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dalam berkomunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya.
c)    Pola Asuh Permisif
            Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melaakukn sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan olaeh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak.

d)    Pola Asuh Pengabaikan (indefference)
            Pola asuh tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak dignakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. Dan kadangkala aamereka terlalu menghemat biaya untuk anak-anak mereka. Seorang ibu yang depresi adalah termasuk dalam kategori ini, mereka cenderung menelantarkan anak-anak mereka secar fisik dan psikis. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mau memberikan perhatian fisik dan psikis pada anak-anaknya.

·    Faktor Utama yang Mempengaruhi Pola Asuh

a)    Budaya
            Orang tua mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua merasa bahwa orang tua mereka  berhasil mendidik mereka dengan baik, maka mereka menggunakan teknik yang serupa dalam mendidik anak asuh mereka.

b)    Pendidikan Orang Tua 
            Orang tua yang memiliki  pengetahuan lebih banyak dalam mengasuh anak, maka akan mengerti kebutuhan anak.

c)    Status Sosial Ekonomi
            Orang tua dari kelas menengah rendah cenderung lebih keras/lebih permisif dalam  mengasuh anak (Hurlock, E,B 2002).
                       

          Beberapa pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian anak yang berdampak sebagai berikut:

1.      Bila anak hidup dalam permusuhan, anak belajar berkelahi.
2.      Bila anak hidup dalam ketakutan, anak belajar menjadi penakut.
3.      Bila anak hidup dikasihani, anak belajar mengasihani dirinya.
4.      Bila anak hidup dalam toleransi, anak belajar bersabar.
5.      Bila anak hidup diejek, anak belajar menjadi malu

Pengaruh pola asuh dan latarbelakang orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak di antaranya:
1.      Pengaruh pola asuh orang tua yang berkerja dan tidak berkerja.
Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama berkerja. Hal tersebut mengakibatkan tebatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Sehingga anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang yang menyebabkan anak bersifat manja. Kurangnya perhatian dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian di luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua saat mereka di rumah.
Sedangkan orang tua yang tidak berkerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan perkerjaan rumah yang lainnya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan pengawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak berkerja sebaiknya juga tidak terlalu over protective. Sehingga anak mampu untuk bersifat mandiri.

2.      Pengaruh pola asuh orang tua yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah.
Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Mereka umumnya mengetahui bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Seperti mengajarkan  sopan santun, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain.
Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yg rendah. Dalam pengasuhan anak, umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangn anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik.
3.      Pengaruh pola asuh orang tua dengan tingkat ekonomi menengah keatas dan menengah kebawah.
Orang tua yang tingkat perekonomian menengah keatas dalam pengasuhan biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan terpenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat tepenuhi dengan keayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuh anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak. Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja, serta menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutupi kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dia miliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.
Sedangkan pada orang tua yang tingkat ekonominya menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tuala yg dapat diberikan. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengang segala  kekurangan yang dialami oleh keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang mandiri, mamou menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stress dalam menghadapi sesuatu permasalahan, dan anak dapat menghargai usaha orang lain.

Namun pada dasarnya, apapun kondisi orangtua, pola asuh orangtua itu haruslah berjangka tak terbatas dan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh anak berpengaruh sekali terhadap pembentukan kepribadian anak. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak, seorang anak akan meniru perilaku dari orangtuanya baik itu bersifat baik ataupun kurang baik. Hal itulah yang nanti akan dibawa anak sampai tua. 


Divisi : Children Care Center

 

Children Care Center Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea